Daftar Blog Saya

Selasa, 28 Januari 2014

Pernikahan Impian

Kami adalah pasangan yang sangaat bahagia hari ini, kami foto bersama dengan menggunakan baju toga, baju toga ini terlihat sedikit kekecilan sehingga aku terlihat begitu jangkung, dan baju toga dia terlihat terlalu lebar, menyebabkan dia terlihat lebih bulat, ya kami angka 10 yang membuat sempurna hubungan kami.

Alhamdulillah salah satu cita cita kami tercapai yaitu lulus tepat waktu dan kami lulus dalam kloter wisuda yang sama, sebenarnya aku juga tidak menyangka aku bisa menyusulnya dan bisa memperoleh cumlaude, hahaha, ini keajaiban yang luar biasaa, padahal IPku tidak lebih besar daripada Hany.
"Huuuuuu..." sorak dia sambil memegangi selendang bertuliskan cumlaude.
"ihhh ga usah iri gitulahhh..." aku sambil menghindar dan belagak sedikit sombong.
 "pinjeem !"
tanpa pikir panjang aku pun melepaskan selendang yang menurutku tak ada artinya, dan mengalungkan selendang itu kepada seseorang yang aku anggap pantas.
"penghargaan cumlaude kali iniii, akan kami berikan pada saudara, Ha...ny... faaa...."
dua keluarga bertepuk tangan dan aku mengubah posisi tali topi toga yang dari tadi bergoyang-goyang karena senang, sekarang kuarahkan kekanan lagi.

Hanyfa menangis, tapi dia terlihat senang dan memeluk aku.
"huss jangan disiniii" dua keluarga hanya berteriak histeris sambil tertawa..
 aku mendorongnya pelan, ingin sebenarnya memeluknya kembali.
"anak kecil jangan nangiis, bentar lagi odong-odongnya sampe koook"
Hany langsung menjerit histeris, buru-buru aku menutup mulutnya sebelum menjadi perhatian, karena ini akan menarik perhatian yang lain.
aku pun menuntunnya untuk ikut.
aku mengkomandoi keluargaku untuk naik mobil saja beberapa, dan beberapa untuk menaiki bus terbuka yang biasa dipakai untuk wisata kampus, ini bus idola kami, kami sudah mengimpikan ini naik kendaran ini bersama semenjak kami kenal, tapi kami selalu membatasi karena kami tidak ingin jadi bahan pembicaraan di organisasi kampus.

 " oh yPak, Bus sudah sampai dimana ?a ? bagus bagus, kami tunggu yaa, semoga lancar, hati-hati sajaa, ini masih sedikit jauh dari rundown"
hari ini aku tak usah terlalu sibuk, karena semua sudah kusiapkan, lebih kusiapkan dari sekedar persiapan wisuda, jadi hari ini aku hanya menikmati acara dan memastikan semua akan baik baik saja.
adik kelas Hany dikelas asprakannya di pelajaran ekonomi umum mendatanginya, lumayan ramai belasan anak, kelihatannya mereka patungan untuk membeli satu rangkaian bunga yang kelihatannya tidak murah.

"kakak, itu pacarnya yaa? " kata seseorang lelaki adik kelas
"bukaaaann, enak ajaa " jawaban Hany membuat adik kelas itu sumringah.
 "tapii calon suamiii" kelanjutannya membuat raut wajah adik kelasnya padam.
teman sekelasnya, tertawa
"rasaiin tuuuh, lagian modus mulu di kelass" kata seorang perempuan teman sekelasnya dengan begitu ketusnya.

Segerombolan teman sedepartemenku juga datang dan membawa gulma, dan ada yang membawa pohon Lily hasil penelitian dia di lab rumah kaca.
"cie ini berdua hasil skripsi di jadiin hadiaahh, ckckc, kreatiif"
"lagian bunga mahaal" sambil tertawa bersamaa.

Dari arah kejauhan terdengar suatu pawai yang ramai sekali.
 suara deruman motor yang bersahut-sahutan.
suara dentuman drumb.
dan disusul traktor hijau dengan conveyornya dan pemain drumb dan beberapa adik kelas yang bernyanyi
*Hari ini kuliah ku tinggalkaaan
Hanya untuk menonton Wisudaa
orang bilaang, kami kesurupan
Demi TMB apapun kulakukaan
TMB TMB wohoooo, TMB TMB wohoooo*

lalu disusul bus terbuka atau bahasa kami, odong odong kampus, yang kami tunggu-tunggu, teman-teman kami yang tadi memberikan bunga hanya bengong saja.
"Rame jugaaa..."kata teman seangkatan yang memberikan bunga
"iya ini proyekan dan udah di rencanain dari kemarin" kata teman seangkatan yang memberikan gulma.

mobil ini berjalan lambat, diikuti oleh banyak motor yang berderum-derum.
"jadi kita di tengah sana ?"
"iyaa, ayo kesana, kita naik dari depan sana, kita nyebrang aja, soalnya pintunya dari sana" menjawab sambil mengkomandoi saudara-saudara agar baris dengan rapih dan berjalan di belakangku menuju odong-odong kampus, semua tampak sumringah dan puas dengan acaranya.

kami berdua naik dan keluarga menyusul, aku dan Hany duduk di bagian paling belakang, agar bisa melihat kebelakang sambil melambaikan tangan, mengeksis.
Hany terlihat menangis dan sedih.
seperti biasa, dia sering menangis diantara kesenangan kami berdua.
"aku juga udah ga kuat Haan, ga bisa kayak gini terus, dan mari kita akhirkan secepatnya dengan akhir yang paling baik"

dia hanya duduk, aku masih berdiri sambil melambaikan tangan dan juga tersenyum dengan wibawa.
perjalanan diatur menuju Al Hurriyah, mesjid kampus kami, aku capek juga berdiri, didepan CCR aku duduk, dan melihat HPku dan mengirim chat.
"Konsumsi dan Pembawa Bulu sudah siap ?"
"siap terkondisikan" jawab  partner di bagian Al Hurr.
"oke terima kasiih :D"

Suara intro yang menandakan 5 menit lagi panggilan suci akan dikumandangkan.
aku mengkomandoi semua motor untuk melaju duluan untuk menuju masjid lebih cepat,
"pawai sampai disini saja"
saat intro, suasana jadi tidak ramai, semua menghormati suara intro bacaan qur'an, yang sudah ku pesan yaitu Ar-Rum ayat 21, tidak biasanya hanya menggunakan rekaman tapi dengan suara asli muadzin Al Hurr yang ku pilih.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Menara itu menyebarkan ayat cinta itu ke seluruh sudut kampus, membuat burung-burung berterbangan ramai-ramai, kupu-kupu berpasang-pasangan, dan ular ular masuk ke dalam sarangnya.
dan menenangkan hati-hati mahasiswa yang sibuk dengan skripsinya.

aku mengartikan artinya pelan-pelan, dia masih berlinangan air mata, dan melihat sumber suara intro itu yang tingii sekitar 17 menter, disusul melihat mulutku yang mengartikan dengan lirih.

Sampai kami turun dari bus, dan azan berkumandang.
aku memberikan isyarat, mobil di sebelah sana, agar dia bisa ambil mukena, tapi dia tidak menghiraukan mungkin dia ingin memakai mukena mesjid saja.

semoga air wudhu bisa menghapus kegelisahan dia, sebagaimana terhapusnya make up yang dia pakai.

"kenapa tadi bib?" kata mas akbar
"ga papa biasa wanita"jawabku santai saja.

"kenapa tadi bib ?" kata suaminya mbak zahra
"ga papa kok bang" jawabku santai

aku meletakan topi togaku di penitipan sepatu
"wiih, udah lulus aja dek"
"hehehe iya paak"
"saya udah sering liat ade cuma kita belum akrab yaa"
"iya pak, saya juga sering liat bapak, kita sering senyum-senyuman aja paak"
"ya waktu empat tahun itu emang ga kerasa dek cepeet bangeet"
"hehehe iya paak"
"nanti sering-sering kesini yaa, kita belum banyak ngobrool"
"oh iya paak saya bakal sering kesini kook, apalagi nanti sekitar lima tahun lagi"
bapak itu tertawa saja, padahal dia juga tidak terlalu mengerti mengenai apa yang terjadi lima tahun lagi.

aku wudhu, dengan masih menggunakan baju toga, selendang cumlaude Hany bawa. masih dikalungi.

Sholat zuhur dilaksanakan dengan khidmat, walaupun sedikit risih beberapa orang tua yang membawa anaknya, untung kebanyakan anak-anak dibawa ibunya, yang dimana jemaah perempuan jauh sekali dari jemaah laki-laki sehingga tidak terlalu mengganggu imam dan jemaah laki laki.
mesjid hari ini ramai, tidak hanya aku yang sholat dengan menggunakan baju toga.

######
Takbir...
Ruku.
i'tidal.
Sujud.
dan tahyat kamii.
hanya untukmu ya Robbiiy.
######
seusai shalat, imam mengumumkan.
"Assalamualaikum Wr.Wb
pengumuman, pukul 13.00 WIB kita diundang untuk menyaksikan ijab kabul pasangan Habiburrahman Choliq dengan Hanyfa. di aula alhuriiyah, sekali lagi pengumuman, pukul 13.00 WIB kita diundang untuk menyaksikan ijab kabul pasangan Habiburrahman Choliq dengan Hanyfa. di aula alhuriiyah, terima kasih, wassalamualaikum wr.wb"

beberapa orang memijat pundakku, dan memberikan selamat,
"Akhi cepat sekalii" kata beberapa orang organisasi mesjid yang kagum.
"ini saja sudah di tunda akhii"jawabku melengos
semua hanya tersenyuum.
"ane mau doa duluu, ente doain juga doong" teman-teman tertawa, dan di susul seseorang yang mengingatkan untuk ba'diah.
sebenarnya doaku tidaklah panjang, hanya saja aku membaca teks ijab kabul, sampai tertidur.

aku terbangun karena ada yang menepuk pundakku.
"heyy, ente masih bisa aja tidur, padahal bentar lagi ijab kabul jugaa"
aku terbangun sambil senyum-senyum kantuk sajaa, dan mengulurkan tangan minta di bangunkan.
seorang teman yang tidak terlalu akrab membangunkanku.

"gimana udah siap ?"
"insya Allah udahh"
"udah apal teks ijabnya ?"
"udah diluar kepala" jawabku sambil nyengir.
"mana coba tes"
aku mengeluarkan kertas putih yang isinya teks ijab kabul.
"saya nikahkan purti bapak yang bernama Hanyfa binti Sain dengan mas kawin, emas 25 gram dengan paket bulan madu, dibayar tunai"
"yaelah unik amat nii ijab kabul, pake paket bulan madu segalaa"
"ya ga papalah, anti mainstream"

aku mengambil toga dari tempat penitipan sepatu.
"jadi ade yang mau nikah ?"
"iya pak"
"cepet banget, baru tadi kenal setelah wisudah sekarang udah mau nikah ajaa"
"hehe iya paak, doain ajaa"
"nanti nasi bungkusnya jangan lupa kesiniin yaa"
aku hanya menjawab sambil mengangguk tersenyum dan memakai topi toganya.

keluarga sudah menunggu di aula Al Hurriyyah yang dulunya disini adalah mesjidnya.
meja kecil sudah disiapkan disana.

tiba-tiba ada yang menempeleng kepalaku.
dan itu mengingatkan aku pada dua setengah tahun lalu.

"aku bakal menikah disini pak, setelah wisuda"
lalu bapakku menempeleng kepalaku

ya itu..
itu bapak yang menempeleng kepalaku
"anak bapak sudah besaar"
aku hanya memegang kepalaku bekas mendaratnya jemari dan telapak tangannya

penghulu sudah siap di posisinya, Hanyfa datang diiringi teman-teman dan keluarganya, dia memegang lengan ayahnya. aku sambut dia di depan aula, dan memasuki aula bersama.

adat kami disini tidak jelas.
kami masih menggunakan baju toga, tanpa make up tambahan.
aku merasa gerogi juga, akhirnya kami sampai dsini juga.
awal kami hidup dalam koridor yang kami inginkan.
dan kami tinggalkan kesengan terdahulu yang hanya membuat kami was was diantara kesenangan kamii.

diawali dengan pembukaan, tilawah quran, dan langsung keacara inti, aku taru sambutan setelah acara inti, agar aku bisa memegang tangannya lebih cepat.

setelah dibacakan Ar Rum ayat 21, ijab kabulpun dimulai.
pak Hamzah sebagai penghulu mengulurkan tangan kananya, akupun menyambutnya dengan semangat dan penuh tenaga.
"Bismilahirrohmannirrohim, saya nikahkan putri bapak yang bernama Hanyfa binti Sain dengan mas kawin, emas 25 gram dengan paket bulan madu, dibayar tunai.
sah ?"
"Saahhhh"
tanpa basa basi, "sah Alhamdulillah"
Hanyfa langsung memeluk erat tubuhku, dan aku mengecup keningnya dengan lembut, dan membalas pelukannya.

Akhirnya aku merasakan pelukannya.
ketenangan yang murni.
Akhirnya kami lepas dari belenggu itu yang membuat kami was was.
Akhirnya  dia lepas dari kebiasaan menangis tiba-tiba karena takut karena dosa perasaan kami.

Terima Kasih Ya Allah.
Telah memberikan kami kesempatan untuk menghapus dosa kami.
Terima Kasih Ya Allah.
Telah mengabulkan doa kami..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar